LEBIH MAJU: Desa Karanganyar, Kecamatan Panguragan lebih maju dengan menggunakan sistem absensi finger print bagi perangkat desanya.
Absen Aparat Desa Karanganyar Sudah Pakai Finger Print
Panguragan - Sistem finger print (absen sidik jari) tidak hanya
diterapkan di insntansi pemerintah daerah saja. Pemerintah desa pun menerapkan
absen melalui finger print. Penerapan sistem
tersebut agar seluruh perangkat desa lebih tertib selama menjadi pelayan
masyarakat.
“Tidak semua desa
menggunakan finger print. Kami sudah
menerapkan finger print sejak Januari 2016
lalu,” kata Kuwu Desa Karanganyar Kecamatan Panguragan, Mohammad Yakub kepada Radar Cirebon, Selasa (9/8).
Yakub mengukapkan,
jumlah perangkat desa secara keseluruhan ada 12 orang. Hanya saja, jadwal absen
dari 12 perangkat desa ini berbeda-beda. Sebab, dari jumlah tersebut tiga orang
yang dijadwalkan piket setiap harinya berangkat pukul 07.00. Sementara
perangkat lainnya pukul 08.00.
“Yang piket berangkat
pukul 07.00 dan pulang pukul 15.00. Sedangkan yang tidak piket pukul 08.00 pagi
sampai pukul 14.00. Mereka wajib absen setiap harinya. Jika tidak hadir tanpa
keterangan, maka akan ada pemotongan penghasilan,” terangnya.
Menurutnya, pemotongan
penghasilan tersebut dikumulatif selama satu bulan. Diberlakukan pemotongan
penghasilan, kata dia, tentu bukan tanpa alasan. Tapi, lebih pada untuk
meningkatkan etos kerja perangat desa.
Lebih lanjut dia
mengatakan, pemotongan penghasilan perangkat akan dimasukkan dalam uang kas
desa untuk kebutuhan yang lainnya seperti membantu orang sakit, memberikan
bantuan orang meninggal dunia, dan bantuan-bantuan sosial kepada masyarakat.
“Bukan berarti ada
absen, pelayanan hanya sebatas jam yang sudah ditentukan. Tetap saja pelayanan
kepada masyarakat selama 24 jam. Absen finger print itu hanya sebatas
untuk ketertiban kehadiran dari para perangkat desa,” jelasnya.
Meski demikian, kondisi balai
desa tidak pernah kosong mengingat ada kemit yang menjaganya. “Semua ruangan
sudah terpenuhi, termasuk ruangan kemit,” katanya. Dia menyadari, segala
sesuatunya, tumpuan utama masyarakat adalah pemerintah desa, bukan yang
lainnya. Karena itu, dirinya akan sepenuh hati menjadi pelayan masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar